Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Mengubur Dalam-Dalam Ide Feminisme

Gambar
Sumber gambar: ardhanaryinstitute.org Mengubur Dalam-Dalam Ide Feminisme Oleh : Yuni Auliana Putri, S.Si (Praktisi Pendidikan di Malang)             Bulan Maret hingga April ini memang menjadi bulan yang sering digunakan oleh kalangan feminis untuk membahas serta menyerukan ide-ide mereka. Seperti tengah berada di medan peperangan, peluru-peluru ide feminis mereka tembakkan ke segala arah dan lapisan masyarakat. Di bulan Maret dunia internasional mengakui adanya Hari Perempuan Internasional sedangkan di bulan April mereka gunakan momen kelahiran Ibu Kartini yang menurut mereka sebagai pejuang feminis. Mengapa Ada Feminis?             Gerakan feminisme memang sagat erat kaitannya dengan perubahan sosial yang di terjadi di Eropa. Bangkitnya gerakan perubahan di Eropa juga berkaitan dengan kelahiran Renaissance di Italia yang kemudian memicu masyarakat untuk menuntut pembebasan pemikiran, akal, perilaku dari pemasungan intelektual gereja. Kesadaran inilah yang juga me

Refleksi Di Tengah Pandemi

Gambar
Sumber gambar : suaraislam.id Refleksi Di Tengah  Pandemi Oleh : Yuni Auliana Putri, S.Si  (Praktisi Pendidikan di Malang) * Tulisan telah dimuat pada kolom opini Radar Indonesia News (2/4/2020) https://www.radarindonesianews.com/2020/04/yuni-auliana-putri-s-si-refleksi-di-tengah-pandemi-covid-19/             Hingga hari ini (2/4) jumlah pasien positif Corona masih terus meningkat sejak kasus pertama pada 2 Maret 2020. Bahkan dalam akhir-akhir ini peningkatan kasus per harinya melebihi 100 kasus. Itu yang di Indonesia. Sedangkan didunia, Virus Covid-19 ini telah menyebabkan 934.245   kasus   dengan jumlah kematian sebanyak 46.923 sebagaimana yang dilansir oleh Worldometers Kamis pagi. Virus covid-19 telah menyebar setidaknya 141 negara di dunia ( Kompas.com /15 Maret 2020). Tentu ini merupakan kabar yang memilukan. Namun, sebagai seorang muslim tidak boleh mengedepankan perasaan putus asa, justru ada banyak hikmah yang seharusnya didapat.             Di Indonesia, t

Ekspresi Cinta Generasi Milenials

Gambar
sumber gambar: hipwee.com Ekspresi Cinta Generasi Milenials Oleh : Yuni Auliana Putri  (Aktivis Dakwah dan Mahasiswa Kimia UM) * Tulisan telah dimuat pada kolom opini Malang Post (12/2/2019) Cinta, satu kata berjuta makna. Begitu kalimat yang   biasa terucap saat seseorang mencoba mendefinisikan cinta. Perasaan ini memang unik, bikin tidur tak nyenyak, makan tak enak, kerja tak selesai dan yang lainnya. Atau bahasa kerennya galau dibuatnya. Perasaan ini bisa dirasakan oleh siapapun juga, tua, muda, pria maupun wanita semua pernah jatuh cinta. Mengapa demikian, karena cinta sejatinya hal yang alamiah atau fitrah ada dalam diri manusia. Seperti alamiahnya semua manusia butuh makan, minum maupun tidur. Akan tetapi bedanya, kebutuhan jasmani seperti makan, minum dan tidur dengan perasaan cinta yaitu kebutuhan jasmani jika tidak dipenuhi bisa menimbulkan sakit atau bahkan kematian. Sedangkan, perasaan cinta ini dalam pemenuhannya tak wajib dipenuhi dan tidak akan menimbulkan

Renungan Untuk Bumi Pertiwi

Gambar
Sumber gambar : islam.nu.or.id Renungan Untuk Bumi Pertiwi Oleh: Yuni Auliana Putri  (Mahasiswi Jurusan Kimia UM) *Tulisan telah dimuat pada kolom Opini Koran Malang Post  Berita duka kembali menyelimuti bumi pertiwi. Bencana alam tak henti-henti mendatangi negeri ini. Belum kering air mata kita dengan duka saudara-saudara kita di Palu dan Lombok. Air mata justru semakin deras ketika mendengar tsunami di Banten   baru-baru ini. Alam seolah-olah tak bosan mengingatkan kita untuk kembali taat pada Penciptanya. Tak terhitung lagi kerugian materi akibat bencana disepanjang tahun 2018 ini. Dan yang semakin menyayat hati tentu ialah   kehilangan orang yang kita sayangi. Seperti yang dialami oleh vokalis Band Seventeen yang kehilangan istrinya akibat tsunami Banten. Tak hanya istrinya, teman-teman satu grup bandnya juga turut menjadi korban tewas akibat tsunami tersebut. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa “Sampai saat ini pukul

KORUPSI: EPISODE YANG TAK ADA HABISNYA

Gambar
Sumber : liputan6.com KORUPSI: EPISODE YANG TAK ADA HABISNYA Oleh : Yuni Auliana Putri (Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang) *Tulisan telah dimuat pada kolom Opini Koran Malang Post (2018) Korupsi yang semakin hari semakin marak terjadi dari berbagai era kepemimpinan. Korupsi bak sinetron berepisode-episode yang tak kunjung berakhir ceritanya.   Mulai dari sebelum kemerdekaan sampai era reformasi, korupsi terus ada di negeri yang tercinta ini. Sebelum kemerdekaan, gejala munculnya korupsi dan berbagai penyimpangan lain mulai dilakukan oleh para bangsawan, maupun raja. Yang ternyata juga dilakukan penjajah seperti portugis, inggris dan spanyol. Lanjut ke masa orde lama, berbagai lembaga/badan yang bertugas untuk memberantas korupsi pun dibentuk misalnya Panitia Retoolong Aparatur Negara (Paran). Namun, tidak cukup sampai disitu saja, tahun 1963 melalui Kepres No 275 pemberantasan korupsi dilakukan dengan menunjuk Nasution sebagai Menkohankam/Kasab sebagai ket