"Wanita Berdaya, BAngsa Sejahtera???"
24
Desember 2015
Bismilllahhirrahmanirrahim…..
Assalamu’alaykum wr wb
TALK LIVE
TEMA: “ Wanita Berdaya, Bangsa Sejahtera”
Pasar
bebas, berkah atau musibah? Inilah pertanyaan yang pertama kali muncul ketika
acara ini dimulai.
Dalam
acara ini terdapat dua narasumber, salah satunya Hj. Nida Sa’adah, S.E., Ak.,
M.EI.
Pada
sesi yang pertama ibu Hj Nida meyampaikan mengenai MEA.
MEA
yang merupakan kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean. Tujuan awal dari dibentuknya MEA yaitu untuk
membuat pasar bebas di wilayah ASEAN atau Negara-Negara yang berada di wilayah
Asia Tenggara. Terdapat 10 negara yang
termasuk dalam wilayah Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam, Thailand, Filiphina, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja. Pasar bebas yang nantinya akan dibentuk tidak
hanya perpindahan barang atau berjualan barang seperti halnya pasar yang
lainnya. Akan tetapi, perpindahan juga bisa dilakukan oleh SDM atau Sumber Daya
Manusia yang ada di Negara tersebut sehingga warga dari Negara di ASEAN bisa
melakukan pindah, baik dalam bentuk bekerja atau yang lainnya ke sesama Negara
di wilayah ASEAN. MEA dibentuk dengan harapan untuk dapat melakukan pasar
bersama dengan tujuan untuk menghilangkan tarif sehingga barang apapun yang
masuk ke dalam suatu Negara tidak akan dikenai cukai.
Dalam
kesempatannya kemarin bu Hj Nida
menyampaikan bahwa banyak kerugian yang
akan dihadapi jika MEA diberlakukan yaitu
usaha-usaha kecil akan kalah dengan MNC-MNC yang ada karena tidak bisa
bersaing, makin banyak perempuan yang bekerja sehingga makin banyak
permasalahan yang terjadi terhadap anak-anak karena kurang mendapat perhatian
dari Ibunya.
Selain
itu, beliau juga membahas mengenai tema pada talk live kali ini yakni kata “berdaya”. Kata berdaya jika kita
membahas pada jaman sekarang ini, dimana seorang wanita akan dikatakan hebat
jika memilki penghasilan tetap atau bisa memperoleh gaji dua digit dan
sebagainya. Padahal seorang wanita dalam islam telah sangat jelas kedudukannya
sebagai “ummuurabatulbait atau ibu pemmipin
rumahnya”. Akan tetapi, kenyataannya pada jaman sekarang banyak sekali wanita
melalaikan tugasnya sebagai pencetak generasi.
Kembali
kepada permasalahan mengenai pasar bebas, Negara-negara yang megikuti atau
mengikat perjanjian dengan masuk dalam pasar bebas belum tentu menjadi Negara
dengan ekonomi yang bagus. Itulah kalimat yang saya catat dari perkataan ibu Hj
Nida sebagai narasumber dalam acara talk live kali ini. Selanjutnya, ibu Hj
Nida menyampaikan solusi yang dapat ditempuh agar menjadi Negara dengan ekonomi
yang bagus yakni dengan menerapkan Sistem Perekonomian Islam. Mengapa Ekonomi
Islam? Ekonomi Islam akan tumbuh dengan pesat karena dalam SIstem Ekonomi
Islam, praktek riba dihapuskan. Praktek riba sangat jelas hukumnya dalam agama
islam yakni haram. Dalam Al-Qur’an surat….. bahwa “ Allah mengahalalkan
Jual-Beli dan Mengharamkan Riba”. Praktek Riba juga sangat merugikan salah satu
pihak dalam pinjam meminjam, seperti yang banyak saat ini, yakni dalam bentuk
bunga bank yang sangat merugikan para peminjamnya.
Ibu
Hj Nida kemudian menyampaikan bagaimana model pembangunan ekonomi dalam Islam,
seperti yang terdapat dalam diagram berikut ini.
Beliau kemudian menjelaskan secara rinci
mengenai bagian-bagian dari model pembangunan ekonomi Islam. Penjelasan
bagian-bagiannya secara rinci sebagai berikut.
1. Tumbuh
Dalam pembangunan ekonomi Islam, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa praktek riba dihapus sehingga ekonomi akan
selalu bertumbuh secara cepat. Dampak lainnya tidak akan ada lagi yang anggaran
yang mengalami deficit, justru sebaliknya akan selalu surplus.
2. Stabil
Stabil berarti tidak akan terjadi yang namanya
mata uang melemah, dimana nilai dari
mata uang akan stabil karena satndar kompetannya yang digunakan yakni emas dan
perak. Seperti yang sudah kita ketahui
bersama nilai dari emas dan perak sangat stabil, cenderung meningkat.
Akan tetapi, idak pernah turun. Hal inilah yang menjadi alasan dalam system
ekonomi Islam mata uang akan diganti dengan nilai yang setara dengan yang ada
di dalam tulisan uang tersebut. Sebagai contoh uang 100 ribu, artinya dalm uang
tersebut terdapat kanduangan emas dengan harga 100 ribu.
3. Menyejahterakan
System ekonomi Islam pastinya akan
menyejahterakan karena dalam hal jual-beli dilakukan dengan sangat adil. Tidak
terdapat perjanjian yang dilakukan dalam hal jual-beli. Maksudnya yaitu produk
dengan kualitas paling bagus maka itu yang akan dicari ataun dibeli oleh para
pembeli bukan dengan cara karena terikat oleh sebuah perjanjian maka pembeli
itu membelinya. Bukti bahwa sitem ekonomi Islam membawa pengaruh yang luar
biasa yakni pada jaman ketika sitem Islam masih tegak. Negara Islam terkenal
sekali dengan produk-produknya yang berkualitas karena pada saat itu system
ekonomi Islam diterapkan sehingga Negara ISalam terkenal dengan Negara yang
maju. Dimana menghasilkan prudok yang bagus sehingga bangsa-bangsa dari Negara
lain membeli produk tersebut. Salah satunya bangsa Kristen membeli selendang
sebagai penutup kepala bunda maria, ternyata dalam selendang tersebut terdapat
tulisan la illahaillahallah. Hal ini membuktikan pada jaman itu betapa
terkenalnya Negara Isalam sebagai Negara yang menghasilkan proudk atau
barang-barang yang sangat berkualitas.
4. Tahap Pembangunan
Telah sangat jelas bahwa system ekonomi yang
paling tepat untuk diterapkan yakni Sistem Ekonomi Islam.
Sejahtera bukan dilihat dari seberapa banyak
orang kaya yang terdapat dalam Negara itu atau bukan juga dilihat dari seberapa
banyak penduduk iskin di Negara tersebut. Akan tetepi, sejahtera akan dapat
dirasakan ketika telah benar memilih sistem ekonomi apa yang akan digunakan
dalam Negara tersebut. System ekonomi yang benar hanya sitem ekonomi Islam.
Sejahtera tidak dapat dillihat dari kebijakan
ekonomi apa yang digunakan oleh pemipin Negara tersebut. Akan tapti, sejahtera
bergantung dari sistem ekeonomi apa yang digunakan dalam Negara tersebut.
Lalu pertanyaan yang muncul selajutnya yakni
kita sebagai generasi muda, apa langkah yang dapat dilakukan untuk dapat
memberikan kontribusi terhadap umat?
Kita sebagai penerus atau yang nantinya akan
melajutkan tongkat estafet dakwah harus terus akatif dalam berbagai gerakan
yang dapat menyadarkan masyarakat betapa cocoknya ekonomi islam untuk
diterapkan. Akan tetapi, system ekonomi Islam juga tidak akan berfungsi kalau
system pemerintahan yang ada dalam Negara tersebut masih Demokrasi, maka dari
itu system khilafah-lah yang nantinya dapat diterapkan diatasnya system-sistem
lain yang telah pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. ketika membangun Negara
Islam di Madinah.
Selain itu, terdapat dua lankah besar untuk
dapat mewujudkan peradaban Islam yakni Membangun kesadaran umat Islam (Q.S
ali-imran:104) dan Ahlul Quwwah atau pemilki kekuatan.
Sekarang misi kita sebagai agent of change
yaitu mengembalikan peradaban Islam yang kedua. Sebagaimana yang telah diisyaratkan
oleh Rasulullah SAW. dalam hadisnya berikut ini.
Hadis
Waullahhua’alam….
Penulis--Yuniap
Semoga Bermanfaat J
“Sesunggahnya apabila terdapat kesalahan
tentu datang dari saya pribadi, namun jika terdapat kebenaran tentu datangnya
dari Allah sehingga jangan ragu untuk mengambilnya”
Wassalamu’alaykum wr wb
Komentar
Posting Komentar